Selasa, 04 Agustus 2009

Software Process and Models

Software Process Models

Software Process

Software Process Models
Waterfall Model
Prototyping Model
RAD Model

Evolutionary Software Process Models
Incremental Model
Spiral Model
Component Assembly Model
Concurrent Development Model

Process Maturity
Process and Product

Software Process

Kerangka kerja proses common software :
Bisa digunakan untuk semua proyek software.
banyaknya kumpulan tugas, termasuk tugas, milestone, pengiriman dan SQO points.
Aktivitas Umbrella :
project tracking and control
technical reviews (formal or informal)
software quality assurance (SQA)
konfigurasi management
dokumentasi
Pengukuran
manajemen reuse dan resiko

Pemecahan masalah yang Terulang

Semua pembuatan software bisa dilihat sebagai pemecahan masalah yang terulang
Itu memiliki empat tingkatan :
definisi masalah-indetifikasi masalah dan definisinya
pembuatan teknik-menemukan solusi untuk memecahkannya
integrasi solusi-menggunakan solusi dan mengirimkan ke sistem
status QUO – Bagian yang ada kesalahan.

Software Process Models


Konsep:
- Sebuah model proses atau paradigma rekayasa software:
-> menunjukkan suatu strategi untuk melindungi proses, metode dan alat bantu yang secara bersama mengelola secara efektif dan mengirim produk software.

Pemilihan model proses berdasarkan pada:
- proyek dan aplikasi yang alami
- metode dan alat bantu yang digunakan
- kontrol dan pengiriman

Terdapat empat dasar aktivitas proses :
- Software specification.
- Software development
- Software validation
- Software maintenance (or evolution)

The Waterfall Model

Model waterfall adalah yang paling lama dan banyak secara luas digunakan
paradigma untuk rekayasa software.

Keuntungan:sederhana,langkah-secara terurut,fokus,dan mudah diikuti.

Masalah:

Tidak flesible sebab proyek yang nyata jarang mengikuti aliran yang terurut untuk menyusun Model.
Sangat sulit untuk customer terhadap mengahadapi semua kebutuhan yang eksplisit.
Customer harus memiliki kesabaran untuk menunggu keabsahan produk software dalam fase
Yang terlambat.(sampai program dimplementasikan)
Customer tercakup dalam awal proyek.
Pembuat sering ditunda secara tidak berhubungan diantara fase.

The waterfall model - the linear sequential model, disebut juga
“classic life cycle”
sistematika, pendekatan yang secara terurut untuk pembuatan software yang mulai dari level sistem dan progres menuju analisa, design, coding, testing dan perawatan.

The Prototyping Model

step 1: Kebutuhan bersama
step 2: A “design yang cepat” -> folus pada fungsi yang nyata dan kebiasaan dari produk
step 3: konstruksi Prototype
step 4: evaluasi Customer dari prototype
ulangi langkah 1.

Keuntungan:
Mudah dan cepat identifikasi kebutuhan customer
Customer mengecek protipe di awal tingkatan dan menyediakan input dan umpan baliknya.
Persetujuan yang baik dengan mengikuti kasus:
Customer tidak bisa menyediakn kebutuhan yang jelas.
Sangat rumit interaksi sistem dari pengguna
Menggunakan teknologi baru, hardware dan algoritma
Membuat domain baru sistem aplikasi

Masalah:
Prototipe bisa melayani sebagai “sistem pertama”.Brooks merekomendasikan untuk membuangnya.
Developer biasa ikut membuat produk didasarkan pada prototipe.
Developer sering membuat perjanjian implementasi dalam memerintahkan untuk dapat prototipe bekerja secara cepat.
Customer boleh terkejut bahwaa protipe adalah tidak sebuah produk, yang dibuat dengannya.

Evolusi Model Proses Software

Model proses klasik tidak dirancang untuk mengirimkan sistem yang produktif sehingga asumsinya pada:
Sistem yang sempurna akan dikirimkan setelah urutan linear diselesaikan
Customer mengetahui yang mereka inginkan di tingkatan awal

Realita dalam proses pembuatan software ->
banyaknya kebutuhan perubahan selama latihan pembuatan
Banyaknya aktivitas iterasi dan bekerja sebab evolusi alami dari produksi software

Persetujuan yang sulit dengan evolusi produk, beberapa evolusi model proses yang disusun :
the incremental model
the spiral model
Win-win spiral model
the component assembly model
the concurrent development model

The Spiral Model

spiral model (by Boehm[BOE88])
adalah sebuah evolusi model proses software
pasangan iterasi yang murni dari prototipe
mencakup aspek sistematik dari model terurut yang linear.
menyediakan kegunaan untuk pembuatan yang cepat dari versi pertambahan dari software..


Model spiral dibagi kedalam banyak daerah aktiitas:
customer communication
planning (resources, timelines, etc.)
risk analysis
engineering
construction & release
customer evaluation

Setiap bagian dipopulasi oleh rangkaian daru tugas kerja

The Component Assembly Model

Object Technologies -- kerakngka kerja teknis untuk sebuat model proses komponen dasar
untuk rekayasa software

Model komponen rakitan
banyak tidak bekerja dari sifat dari model spiral
adalah evolusi yang alami
meminta sebuah pedekatan secara berulang untuk membuat suatu software
memimpin penggunaan kemabali software

Keuntungan:
permintaan software digunakan kembali
--> biaya berkurang
--> pengurangan waktu daur pembuatan

3 komentar:

  1. Info yang sangat membantu, terima kasih,
    mampir ke blog aku yaa... :D

    BalasHapus
  2. trima kasih yah atas infonya :)

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus